Selama Bulan Maret,
harga gabah sudah menunjukkan penurunan. Secara nasional, Harga Gabah Kering
Panen (GKP) turun 6,52% dibandingkan bulan sebelumnya. Meskipun demikian
rata-rata harga GKP nasional masih diatas Harga Pembelian Pemerintah (HPP),
yaitu Rp 4.135/kg atau 25,3% di atas HPP. Harga GKP terendah terjadi di
Provinsi Riau, yaitu sebesar Rp 2.800/kg dan tertinggi terjadi di Provinsi
Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, yaitu mencapai Rp 6.000/kg. Harga GKP tertinggi tersebut
merupakan harga gabah
dengan varietas lokal, yaitu Siam Unus dan Unus, sehingga harganya cenderung tinggi.
Serupa dengan harga GKP, harga
Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat penggilingan juga menunjukan penurunan
dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan masih berada diatas harga HPP. Pada
bulan Maret 2014, rata-rata nasional harga GKG tingkat penggilingan Rp
4.876/kg atau turun 0,50% dari bulan sebelumnya dan lebih tinggi 17,49%. Harga GKG terendah terjadi di Provinsi Sumatera
Utara, yaitu sebesar Rp 4.150/kg dan tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Barat,
yaitu mencapai Rp 5.600/kg. (sumber : BPS)
Grafik
1. Perkembangan Rata-Rata Nasional Harga Gabah Kering Panen (GKP) dan Harga
Gabah Kering Giling (GKG)
Di tingkat grosir
Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) pada Bulan Maret 2014,
beberapa jenis beras premium mengalami
kenaikan, yaitu beras Cianjur Kepala,
Cianjur Slyp, Setra, Saigon dan Muncul I naik berkisar antara 3,64% - 5,19%, sedangkan harga
beras medium, seperti IR 64-I dan IR 64-II,
mengalami penurunan berkisar antara 1,81% - 2,09%. Rata-rata
harga beras premium di PIBC bulan Maret 2014 berkisar
antara Rp 9.390/kg
- Rp 11.990/kg dan beras medium berkisar
antara
Rp 8.268/kg – Rp 8.956/kg.
Grafik 2.
Perkembangan Harga Beras di PIBC Bulan Desember 2013-Maret 2014
Fenomena masih naiknya harga beras di tingkat eceran ini disebabkan oleh
terlambatnya panen padi di beberapa daerah sentra produksi. Menurut informasi
dari petani, panen mundur 1 bulan, yaitu yang biasanya panen pada Bulan Maret,
kini mundur hingga akhir Bulan Maret hingga awal April. Diperkirakan pada awal
bulan April 2014, harga beras di tingkat eceran akan turun seiring dengan akan
berlangsungnya panen di beberapa daerah sentra produksi.
Terlambatnya panen di beberapa daerah sentra produksi dan
adanya hambatan distribusi dikarenakan jalan rusak berpengaruh terhadap
pemasukan beras ke PIBC. Rata-rata
pasokan beras ke PIBC selama bulan Maret 2014 di bawah 2.000 ton/hari, yaitu
sebesar 1.965 ton/hari, atau turun 1,97% dibandingkan bulan
Februari 2014.
Total pemasukan beras ke PIBC selama bulan Maret sebesar 60.909 ton. Pemasukan beras tersebut didominasi dari
daerah Jawa Tengah (29,34%), Cirebon (20,28%), Karawang (12,21%), sedangkan dari daerah lainnya (Jawa Timur, Cianjur, gudang Jakarta, antar
pulau, Bandung, Bulog dan Banten) mencapai sekitar 38,17%.
Grafik 3. Perkembangan Pasokan Beras
di PIBC Bulan Desember 2013- Maret 2014
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar