Selasa, 01 Juli 2014

ANALISIS PERKEMBANGAN HARGA CABAI DAN BAWANG BULAN MARET 2014

1. Cabai Merah
Berdasarkan data BPS, perkembangan harga cabai merah selama empat bulan terakhir menunjukan penurunan. Rata-rata nasional harga cabai merah tingkat eceran pada bulan Maret 2014 turun 15,44% menjadi Rp 26.287/kg dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan harga cabai merah di tingkat konsumen sejalan dengan penurunan harga cabai merah di tingkat produsen, yaitu harga cabai merah besar turun 20,65% dari Rp 18.199/kg  menjadi Rp 14.441/kg, dan harga cabai merah keriting turun 14,68% dari Rp 16.289/kg menjadi Rp 13.898/kg.
Sementara itu, harga cabai rawit merah tingkat eceran pada bulan Maret 2014 mengalami kenaikan sebesar 21,84% dari Rp 42.958/kg menjadi Rp 52.340/kg. Di tingkat produsen, harga cabai rawit merah juga naik  34,01% dari Rp 31.253/kg menjadi Rp 41.883/kg.
Tabel 1. Perkembangan  Harga Cabai Rawit dan Cabai Merah

Bulan Desember 2013-Maret 2014

Serupa dengan di tingkat eceran, harga cabai merah besar dan cabai merah keriting di tingkat grosir Pasar Induk Kramat Jati (PIK) pada bulan Maret 2014 mengalami penurunan dibandingkan bulan April 2014. Rata-rata harga cabai merah besar pada bulan Maret 2014 turun 33,25% menjadi Rp 17.516/kg dan cabai merah keriting turun 17,23% menjadi Rp 16.258/kg dibandingkan bulan sebelumnya.

Grafik 1. Perkembangan Harga Cabai Merah di Pasar Induk Kramat Jati Maret 2014
Turunnya harga cabai merah tersebut dikarenakan terjadinya peningkatan pasokan cabai merah ke PIK pada bulan Maret 2014, yaitu naik 13,87% dari 136 ton/hari menjadi 155 ton/hari. Peningkatan pasokan cabai ke PIK disebabkan oleh sudah mulai panennya cabai merah di beberapa daerah sentra seperti Blitar, Rembang, Madura, Muntilan, Jawa Barat serta dari sebagian daerah Kediri (Pare) yang semula kena bencana Gunung Kelud sudah mulai panen raya.
Grafik 2. Perkembangan Pasokan Cabai Merah
di Pasar Induk Kramat Jati  Bulan Desember 2013-Maret 2014


 2. Bawang Merah dan Bawang Putih

Perkembangan harga bawang merah selama bulan Maret 2014 di PIK menunjukkan kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya namun relatif turun dibandingkan harga pada tiga bulan sebelumnya. Pada bulan Maret 2014, rata-rata harga bawang merah di PIK mencapai Rp 14.750/kg atau naik 24,77% dibandingkan bulan sebelumnya, kendati demikian turun 1,59% dibandingkan rata-rata tiga bulan yang lalu.
            Perkembangan harga bawang putih di tingkat grosir PIK selama tiga bulan sebelumnya cenderung stabil. Namun pada bulan Maret 2014 mengalami sedikit kenaikan. Rata-rata harga bawang putih pada bulan Maret 2014 naik 12,48 % menjadi Rp 11.971/kg dibandingkan bulan sebelumnya dan 16,8% dibandingkan rata-rata tiga bulan sebelumnya.
Grafik 3. Perkembangan Harga  Bawang Merah dan Bawang Putih
di Pasar Induk Kramat Jati Bulan Desember 2013-Maret 2014

Kondisi pasokan bawang merah ke PIK pada bulan Maret 2014 juga mengalami kenaikan, yaitu naik 11,32% dari 72 ton/hari menjadi 80 ton/hari dibandingkan bulan sebelumnya.
Grafik 4. Perkembangan Pasokan Bawang Merah dan Bawang Putih 
di Pasar Induk Kramat Jati Bulan Bulan Desember 2013-Maret 2014

 



ANALISIS PERKEMBANGAN HARGA GABAH DAN BERAS BULAN MARET 2014

     Selama Bulan Maret, harga gabah sudah menunjukkan penurunan. Secara nasional, Harga Gabah Kering Panen (GKP) turun 6,52% dibandingkan bulan sebelumnya. Meskipun demikian rata-rata harga GKP nasional masih diatas Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yaitu Rp 4.135/kg atau 25,3% di atas HPP. Harga GKP terendah terjadi di Provinsi Riau, yaitu sebesar Rp 2.800/kg dan tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, yaitu mencapai Rp 6.000/kg. Harga GKP tertinggi tersebut merupakan harga gabah dengan varietas lokal, yaitu Siam Unus dan Unus, sehingga harganya cenderung tinggi.

Serupa dengan harga GKP, harga Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat penggilingan juga menunjukan penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan masih berada diatas harga HPP. Pada bulan Maret 2014, rata-rata nasional harga GKG tingkat penggilingan Rp 4.876/kg atau turun 0,50% dari bulan sebelumnya dan lebih tinggi 17,49%. Harga GKG terendah terjadi di Provinsi Sumatera Utara, yaitu sebesar Rp 4.150/kg dan tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Barat, yaitu mencapai Rp 5.600/kg. (sumber : BPS)

Grafik 1. Perkembangan Rata-Rata Nasional Harga Gabah Kering Panen (GKP) dan Harga Gabah Kering Giling (GKG)


Di tingkat grosir Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) pada Bulan Maret 2014, beberapa jenis beras premium mengalami kenaikan, yaitu beras Cianjur Kepala, Cianjur Slyp, Setra, Saigon dan Muncul I naik berkisar antara 3,64% - 5,19%, sedangkan harga beras medium, seperti IR 64-I dan IR 64-II, mengalami penurunan berkisar antara 1,81% - 2,09%. Rata-rata harga beras premium di PIBC bulan Maret 2014 berkisar antara Rp 9.390/kg - Rp 11.990/kg dan beras medium berkisar antara Rp 8.268/kg – Rp 8.956/kg.

Grafik 2. Perkembangan Harga Beras di PIBC Bulan Desember 2013-Maret 2014

Fenomena masih naiknya harga beras di tingkat eceran ini disebabkan oleh terlambatnya panen padi di beberapa daerah sentra produksi. Menurut informasi dari petani, panen mundur 1 bulan, yaitu yang biasanya panen pada Bulan Maret, kini mundur hingga akhir Bulan Maret hingga awal April. Diperkirakan pada awal bulan April 2014, harga beras di tingkat eceran akan turun seiring dengan akan berlangsungnya panen di beberapa daerah sentra produksi.
Terlambatnya panen di beberapa daerah sentra produksi dan adanya hambatan distribusi dikarenakan jalan rusak berpengaruh terhadap pemasukan beras ke PIBC. Rata-rata pasokan beras ke PIBC selama bulan Maret 2014 di bawah 2.000 ton/hari, yaitu sebesar 1.965 ton/hari, atau turun 1,97% dibandingkan bulan Februari 2014. Total pemasukan beras ke PIBC selama bulan Maret sebesar 60.909 ton. Pemasukan beras tersebut didominasi dari daerah Jawa Tengah (29,34%), Cirebon (20,28%), Karawang (12,21%), sedangkan dari daerah lainnya (Jawa Timur, Cianjur, gudang Jakarta, antar pulau, Bandung, Bulog dan Banten) mencapai sekitar 38,17%. 
Grafik 3. Perkembangan Pasokan Beras di PIBC  Bulan Desember 2013- Maret 2014
.

Senin, 09 Juni 2014

Kenaikan Harga Pangan yang Tertinggi di Amerika

Harga pangan di Amerika Serikat akan melambung lebih tinggi dibanding harga barang-barang konsumsi lainnya. Departemen Pertanian Amerika melaporkan kenaikan harga diprediksi akan berlanjut hingga tahun depan. Daging, unggas, dan buah-buahan menjadi penyumbang kenaikan terbesar tahun ini.

Sepanjang 2011, harga pangan naik hingga 3,7 persen. Tahun ini harga pangan diperkirakan naik 2,5-3,5 persen dan 3-4 persen pada 2013. Kenaikan harga antara lain dipicu oleh kekeringan yang menimpa wilayah peternakan di Amerika. "Kekeringan masih menghantam harga pangan tahun depan. Tekanan kenaikannya sudah mulai dirasakan tahun ini," ujar ekonom dari Departemen Pertanian Amerika, Richard Volpe.

Kekeringan telah berdampak pada melonjaknya harga jagung dan kedelai. Volpe menjelaskan bahwa dampak kenaikan harga akan menjalar ke pakan serta ternaknya, mulai tingkat grosir hingga eceran. Pola kenaikan harga ini, menurut Volpe, sudah tidak lazim. Sebab, kenaikannya lebih cepat dibanding inflasi di Amerika. Kenaikan inflasi diprediksi hanya sebesar 2 persen pada tahun ini dan 1,9 persen pada 2013. Adapun inflasi pangan pada tahun lalu sebesar 3,7 persen dan hanya 0,8 persen pada 2010.

Harga jagung dan kedelai di Amerika mencatat rekor tertinggi dan menyita perhatian publik. Sebab, pasokan dunia untuk kedua komoditas tersebut mulai terbatas. Harga jagung untuk pengiriman September naik 3,5 sen dolar, menjadi US$ 7,93 per bushel. Setiap 1 bushel jagung setara dengan 25,4 kilogram. Adapun harga kedelai naik 3 persen pada Rabu lalu.

Analis Telvent DTN, Darin Newsom, mengatakan pasokan komoditas jagung dan kedelai semakin sedikit sejak bulan lalu. Produksi jagung merupakan yang terburuk, sebanyak 45 persen dari panen jagung terkena dampak kekeringan.

Pemerintah Amerika memperkirakan, berdasarkan indeks harga konsumen untuk makanan, harga daging sapi diprediksi akan naik 4-5 persen pada tahun depan. Adapun untuk daging babi, telur, dan produk susu, kenaikannya lebih rendah dibanding daging sapi. Tahun depan dampak kekeringan diperkirakan tetap terasa dengan melonjaknya harga di tingkat grosir, antara lain susu, daging sapi, ayam, dan babi.


Ekonom IHS, Chris G. Christopher, mengatakan tingginya harga pangan akan berdampak pada sebagian besar masyarakat Amerika. Adapun Ekonom Senior Moody's Analytics, Jeet Dutta, mengatakan kenaikan harga pangan bisa meredam sentimen konsumen. "Konsumen sangat sensitif terhadap harga minyak dan makanan. Namun secara keseluruhan angka inflasi akan berada di level moderat," ujarnya.

Minggu, 13 April 2014

KONDISI HARGA PANGAN DALAM NEGERI BULAN FEBRUARI 2014



1. Gabah/Beras
Berdasarkan data BPS, rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) tingkat petani pada bulan Februari 2014 sebesar Rp 4.423/kg atau naik 0,25% dari bulan sebelumnya. Harga terendah sebesar Rp 3.300/kg terjadi di Bali dan harga tertinggi sebesar Rp 5.909/kg terjadi di Kalimantan Selatan. Rata-rata harga Gabah Kering Giling (GKG) tingkat penggilingan pada bulan Februari 2014 sebesar Rp 4.900/kg atau 0,89 persen dari bulan sebelumnya. Harga terendah sebesar Rp 3.900/kg terjadi di Kalimantan Tengah dan harga tertinggi sebesar Rp 5.800/kg terjadi di Jawa Barat.
Gambar 1.  Perkembangan Harga GKP Tingkat Petani dan GKG Tingkat Penggilingan               
Rata-rata harga beras umum dan beras termurah tingkat konsumen pada bulan Februari 2014 masing-masing sebesar Rp 11.397/kg dan Rp 9.043/kg atau masing-masing naik 1,54% dan 1,26% dibandingkan bulan Januari 2014. Kondisi yang sama terjadi di tingkat grosir PIBC mengalami kenaikan untuk berbagai kualitas, yaitu harga beras premium naik antara 1,08%-4,25% dan beras medium naik antara 1,95%-3,32% dibandingkan bulan Januari 2014. Harga beras premium di PIBC per 28 Februari 2014 berkisar Rp 9.900/kg-Rp 11.900/kg dan beras medium antara Rp 8.100/kg-Rp 9.200/kg. Pasokan beras ke PIBC pada bulan Februari 2014 mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya dari 2.247 ton/hari menjadi 2.332 ton/hari (di atas normal 2.000 ton/hari).  
Tabel 1.  Perkembangan Harga Beras, Daging Ayam, Telur Ayam, Daging Sapi, dan Gula Pasir di Tingkat Eceran (Nasional)
Bulan, Minggu
 Beras Umum (Rp/Kg)
 Termurah (Rp/Kg)
 Dg.Ayam Ras (Rp/Kg)
 Telur Ayam (Rp/Kg)
 Dg Sapi (Rp/Kg)
 Gula (Rp/Kg)
 Jan'14
 Mg-I
11.136
8.864
97.960
28.004
18.339
12.417
 Mg-II
11.226
8.930
100.319
29.410
18.633
12.301
 Mg-III
11.244
8.945
100.511
29.193
19.087
12.331
 Mg-IV
11.288
8.983
100.821
28.709
20.175
12.323
 Feb'14
 Mg-I
11.307
8.988
100.588
28.178
20.079
12.324
 Mg-II
11.357
9.017
100.499
28.440
19.382
12.305
 Mg-III
11.446
9.074
100.475
28.250
18.711
12.288
 Mg-IV
11.478
9.093
100.537
28.330
17.569
12.246
  Rata-rata Feb'14
11.397
9.043
28.299
18.935
100.525
12.291
  Rata-rata Jan'14
11.224
8.931
28.829
19.059
99.903
12.343
 Persentase Perubahan 





 Mg-II Feb  vs Mg-I Feb
0,44
0,32
0,93
-3,47
-0,09
-0,15
 Mg-III Feb  vs Mg-II Feb 
0,79
0,63
-0,67
-3,46
-0,02
-0,15
 Mg-IV Feb  vs Mg-III Feb 
0,28
0,21
0,29
-6,10
0,06
-0,34
 Feb'14 vs Jan'14
      1,54
      1,26
     (1,84)
   0,65)
      0,62
    0,43)

Tabel 2.  Perkembangan Harga Cabai Rawit, Cabai Merah, Bawang Merah,  dan Minyak Goreng di Tingkat Eceran (Nasional)
Bulan, Minggu
 Cabai Rawit Rp/Kg)
 Cabai Merah  (Rp/Kg)
 Bawang Merah  (Rp/Kg)
 Minyak Curah (Rp/Kg)
 Jan'14
 Mg-I
33.565
36.645
26.058
14.130
 Mg-II
32.662
37.488
24.849
14.165
 Mg-III
32.958
37.696
23.317
14.442
 Mg-IV
38.056
34.786
22.942
14.318
 Feb'14
 Mg-I
41.049
32.997
20.198
14.196
 Mg-II
41.293
32.882
19.413
14.137
 Mg-III
42.497
31.176
19.275
14.101
 Mg-IV
46.993
27.284
17.728
14.197
  Rata-rata Feb'14
42.958
31.085
19.154
14.807
  Rata-rata Jan'14
34.310
36.654
24.291
14.669
 Persentase Perubahan 




 Mg-II Feb  vs Mg-I Feb
0,60
-0,35
-3,89
0,08
 Mg-III Feb  vs Mg-II Feb 
2,92
-5,19
-0,71
0,19
 Mg-IV Feb  vs Mg-III Feb 
10,58
-12,48
-8,02
1,05
 Feb'14 vs Jan'14
25,20
(15,19)
(21,15)
0,94

Gambar 2.  Perkembangan Harga dan Pasokan Beras di PIBC (1-28 Februari 2014)

2. Gula Pasir dan Minyak Goreng 
Berdasarkan data BPS, rata-rata harga gula pasir dan minyak goreng curah pada bulan Februari 2014 turun 0,43% dan 0,94% dibandingkan bulan Januari 2014. Harga rata-rata  minyak goreng curah pada Minggu IV Februari 2014 sebesar Rp 14.941/kg dan gula pasir Rp 12.246/kg.

3. Bawang dan Cabai
Berdasarkan data BPS, harga bawang merah dan cabai merah besar di tingkat eceran selama bulan Februari 2014 terus mengalami penurunan setiap minggunya yaitu harga bawang merah turun 21,15% menjadi Rp 19.154/kg dan cabai merah besar turun 15,19% menjadi Rp 31.085/kg. Sementara itu, rata-rata harga cabai rawit pada bulan Februari 2014 melonjak hingga 25,20% dibandingkan bulan Januari 2014, yaitu dari Rp 34.310/kg menjadi Rp 42.958/kg. Lonjakan kenaikan harga cabai rawit ini terjadi sejak Minggu II Februari 2014. Kenaikan harga cabai rawit ini sebagai dampak erupsi Gunung Kelud yang menyebabkan daerah sentra produksi di sekitar Gunung Kelud mengalami gagal panen karena terkena abu vulkanik.
Kondisi yang sama terjadi di tingkat grosir Pasar Induk Kramat Jati (PIK), harga cabai merah keriting, cabai merah besar dan bawang merah selama bulan Februari 2014 mengalami penurunan dibandingkan rata-rata harga bulan Januari 2014, yaitu masing-masing turun 32,28%, 8,89% dan 16,39%. Pada  Minggu-IV Februari 2014, harga cabai merah keriting Rp 16.000/kg, cabai merah besar Rp 23.200/kg dan bawang merah Rp 11.800/kg. Sementara itu, harga cabai rawit di PIK mengalami kenaikan sejak Minggu-IV Januari 2014. Rata-rata harga cabai rawit pada bulan Februari 2014 sebesar Rp 41.657/kg, naik 53,47% dibandingkan rata-rata bulan Januari 2014. Pada Minggu IV Februari 2014, harga cabai rawit mencapai Rp 54.200/kg. Rata-rata pasokan cabai ke Pasar Induk Kramat Jati (PIK) pada bulan Februari 2014 cenderung naik 0,40% dibandingkan bulan Januari 2014, dari 135 ton/hari menjadi 136 ton/hari, dan pasokan bawang merah naik 3,13% dari 71 ton/hari menjadi 73 ton/hari.
Gambar 3.  Perkembangan Harga dan Pasokan Cabai Merah Keriting, Cabai Merah Besar, dan Cabai Rawit di Pasar Induk Kramat Jati Januari-Februari 2014
Gambar 4.  Perkembangan Harga dan Pasokan Bawang Merah di Pasar Induk Kramat Jati Januari-Februari 2014

Lonjakan harga cabai rawit dapat diantisipasi dengan meningkatkan pasokan salah satunya melalui impor sesuai Permendag No.47 tentang perubahan atas peraturan menteri perdagangan Nomor 16/M-DAG/PER/4/2013, mengingat harga cabai rawit di pasaran sudah berada di atas harga referensi. Di tingkat rumah tangga, kenaikan harga cabai rawit dapat diantisipasi melalui pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam cabai (KRPL). 

4. Daging Sapi 
Berdasarkan data BPS, rata-rata harga daging sapi di tingkat konsumen pada bulan Februari 2014 naik 0,97% dibandingkan rata-rata Januari 2014, dari Rp 99.557/kg menjadi Rp 100.537/kg. Di tingkat grosir (RPH-Cakung),  harga daging sapi relatif stabil pada harga Rp 90.000/kg. Namun demikian, pasokan daging sapi yang masuk ke RPH cenderung turun dari 8 ekor/hari menjadi 7 ekor/hari. Jumlah sapi yang dipotong juga turun dari 7 ekor/hari menjadi 5 ekor/hari. Sementara itu, berdasarkan data SMS Center Kementan, perkembangan harga daging sapi hidup di tingkat peternak selama bulan Februari 2014 relatif stabil pada harga Rp 38.203/kg berat hidup.

5. Daging Ayam Ras dan Telur Ayam Ras
Berdasarkan data BPS, rata-rata harga daging ayam ras pada bulan Februari 2014 turun 6,48% dibandingkan rata-rata Januari 2014, yaitu Rp 30.261/kg menjadi Rp 28.299/kg dan harga telur ayam ras turun 0,65% dari Rp 19.058/kg menjadi Rp 18.935/kg.