Rabu, 26 Maret 2014

PERKEMBANGAN HARGA BAWANG NASIONAL TINGKAT KONSUMEN TAHUN 2011 - 2013

Perkembangan harga bawang nasional tingkat konsumen tahun 2013 berfluktuasi dibandingkan tahun 2011 dan tahun 2012. Nilai koefesien variasi (CV) tahun 2013 untuk bawang merah mencapai 34,51 persen, dan bawang putih mencapai 35,30 persen. Selama tiga tahun terakhir, kenaikan harga bawang merah selama paling tinggi terjadi pada tahun 2013, yaitu mencapai 169,02 persen, dengan rata-rata kenaikan per bulan mencapai 21,13 peren. Rata-rata harga bawang merah nasional tingkat konsumen tahun 2013 mencapai Rp 39.255/kg atau 167,93 naik persen dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan rata-rata harga bawang putih nasional tingkat konsumen tahun 2013 mencapai Rp 25.073/kg atau naik 27,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya (Tabel 1).

Tabel 1. Perkembangan Harga Bawang Nasional Tingkat Konsumen

Tahun 2011 s.d. Tahun 2013*)

Uraian
2011
2012
2013
Merah
Putih
Merah
Putih
Merah
Putih
Rata-rata (Rp/Kg)
19.238

14.651
19.694
39.255
25.073
Maksimum (Rp/Kg)
26.469

18.097
20.767
55.881
43.069
Minimum (Rp/Kg)
13.611

12.232
18.024
20.881
16.139
% Koefisien Variasi
24,43

15,07
5,46
34,51
35,30
% Akum Perubahan
-32,92

35,97
6,45
169,02
0,38
% Rata2 Perubahan
-2,74

3,00
0,54
21,13
0,05
Periode Harga Tertinggi
Jan-Feb

Mei-Jun
Nov
Jul-Agt
Feb-Mar
Periode Harga Terendah
Okt-Des

Jan & Okt
Okt
Jan-Feb
Jul-Agt
*) Data s.d. Agustus 2013. Data bawang putih tahun 2011 tidak tersedia. 

Harga bawang merah dan bawang putih meningkat dan berada pada posisi yang tinggi di tahun 2013. Selama tiga tahun terakhir, periode harga bawang tertinggi dan terendah berbeda-beda. Untuk tahun 2013, periode harga bawang merah nasional tingkat konsumen tertinggi terjadi pada bulan Juli-Agustus dimana pada saat itu merupakan periode HBKN, yaitu puasa dan lebaran (Grafik III-8). Permintaan akan bawang merah yang tinggi pada periode tersebut, sementara panen bawang terlambat di beberapa daerah sentra karena adanya perubahan iklim. Kenaikan harga bawang merah pada bulan Juli 2013 menyumbang inflasi sebesar 0,48 persen, atau penyumbang inflasi ketiga setelah kenaikan harga bahan bakar minyak subsidi dan non subsidi, dan kenaikan harga tarif angkutan umum kota.
Grafik 1. Harga Bawang Nasional Tingkat Konsumen

 Januari 2011 s.d Agustus 2013


Sementara itu periode harga bawang putih nasional tingkat konsumen tertinggi pada tahun 2013 terjadi pada bulan Februari-Maret. Pada bulan Maret 2013, harga bawang putih merupakan penyumbang kedua inflasi tertinggi setelah bawang merah. Bawang putih menyumbang inflasi sebesar 0,2 persen. Kenaikan harga bawang tertinggi terjadi di Kabupaten Bima yaitu mencapai 124 persen dan Sumenep mencapai 102 persen. Naiknya harga bawang putih yang tinggi pada periode tersebut disebabkan oleh kelangkaan pasokan akibat adanya kebijakan pengaturan impor produk hortikultura.